Sabtu, 30 Oktober 2010

SITUS PELAYANAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Diposting oleh Fildzah Zhafrina di 20.07 0 komentar
Pelayanan administrasi dan akademik mahasiswa di universitas gunadarma dapat dilakukan secara online melalui situs-situs berikut:
  • http://www.baak.gunadarma.ac.id
Biro yang menangani segala sesuatu  yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar dan administrasi akademik bagi seluruh mahasiswa universitas gunadarma. Bagian yang terdapat di BAAK antara lain :
  1. BAAK Fakultas (Ilmu Komputer, Ekonomi, Teknik Sipil & Perencanaan, Teknologi Industri, Psikologi, dan Sastra);
  2. Bagian Ujian Semester dan Bank Soal;
  3. Bagian Koordinasi Perkuliahan
    • Sub Bagian Jadwal Kuliah;
    • Sub Bagian Koordinasi Mata Kuliah dan Penasihat Akademik;
    • Sub Bagian Penghubung dan Pendamping Dosen.
  4. Bagian Monitoring Kuliah.
    • Sub Bagian Monitoring Kehadiran Dosen;
    • Sub Bagian Monitoring Kehadiran Mahasiswa.
  • http://www.studentside.gunadarma.ac.id
Banyak menu layanan setelah login adalah:
  1.  BAAK news adalah layanan dimana mahasiswa universitas gunadarma dapat melihat pengumuman dan informasi terupdate dari kampus. Seperti “Aktivasi Studentsite mahasiswa baru”
  2.  LECTURE MESSAGE merupakan layanan diamana mahasiswa universitas gunadarma dapat melihat tugas softskill yang diberikan oleh dosen.
  3. RANGKUMAN NILAI merupakan layanan dimana mahasiswa dapat melihat nilai mata kuliah Biasanya rangkuman nilai akan terisi atau terupdate setelah mahasiswa telah melewati uts dan uas.
  4. JADWAL KULIAH merupakan layanan dimana mahasiswa dapat melihat kapan datang ke kampus untukmenjalani perkuliahan.
  5.  SURAT KETERANGAN merupakan layanan dimana mahasiswa ingin mengajukan suatu permohonan tertentu dari kampus.
  • http://www.elearning.gunadarma.ac.id
Melalui sistem E-learning Universitas Gunadarma ini para dosen dapat mengelola materi perkuliahan secara on-line, yakni: menyusun SAP, meng-upload materi perkuliahan, memberikan tugas kepada mahasiswa, menerima pekerjaan mahasiswa, membuat tes/quiz, memberikan nilai, memonitor keaktivan mahasiswa, mengolah nilai mahasiswa, berkomunikasi dengan mahasiswa melalui forum diskusi dan chat, dll.
Mahasiswa dapat mengakses informasi dan materi pembelajaran, berinteraksi dengan sesama mahasiswa dan dosen, melakukan transaksi tugas-tugas perkuliahan, mengerjakan tes/quiz, melihat pencapaian hasil belajar, dll.
  •  http://www.helpdesk.gunadarma.ac.id
Helpdesk ditujukan untuk mengoptimalisasi layanan di lingkup Universitas Gunadarma. Setiap keluhan/pertanyaan akan diberikan sebuah nomor komplain yang dapat digunakan untuk mengetahui progress dari helpdesk. Sebagai reference situs tetap menyimpan archive dan history dari semua keluhan/pertanyaan yang diajukan.
  •  http://www.ugip.gunadarma.ac.id
berisi informasi jadwal kuliah, jadwal ujian, jadwal mengajar dosen, ruang kerja dosen, jadwal kursus dan workshop, informasi lowongan pekerjaan.

    SAAT KOMUNITAS YANG MENGOBATI

    Diposting oleh Fildzah Zhafrina di 17.46 0 komentar
    Di sini atashi akan membahas komunitas komik..... :) yaitu Apotik Komik.

    Apotik Komik sendiri – yang memberangkatkan diri sebagai komunitas dengan ketertarikan terhadap jagat komik – dalam perjalanannya yang tidak genap satu dasawarsa, telah begitu identik dengan mural (lukisan di dinding) yang menempel pada tembok-tembok kota Yogyakarta. Tak pelak, ini berkait dengan proyek seninya yang fenomenal, Sama-Sama yang berlangsung mulai tahun 2002. Diawali dari pembuatan mural di tubuh jembatan layang Lempuyangan, lalu menebar ke banyak kawasan. Pemilik otoritas kota pun melegitimasi aksi kreatif ini dengan perizinan. Dari situlah kemudian, publik ditulari oleh demam muralisasi tembok-tembok kosong dan kumuh yang ada di kampung-kampung di seantero kota. Wajah sebagian tembok kota Yogyakarta – yang 'mengutuk' diri sebagai kota seni budaya ini – menjadi marak penuh warna. Mural-mural dengan beragam karakter itu sedikit banyak telah menguatkan atmosfir kota Yogyakarta sebagai kota budaya.
    Kiranya, muralisasi tembok-tembok kota yang digarap secara simultan oleh seniman bersama masyarakat 'awam' tersebut telah menggeserkan pemahaman dari aksi (dengan tendensi) estetik menjadi aksi (atau bahkan gerakan) sosial – meski dalam besaran yang terbatas. Memang ini jelas masih jauh dari skala dan implikasi sosial atas gerakan serupa yang terjadi di Chicago, Amerika Serikat lewat gerakan Wall of Respect (1967) atau Wall of Choice (1970) yang digerakkan oleh seniman dan publik yang tergabung dalam the Organization for Black American Culture (OBAC). Namun untuk konteks Indonesia, capaian seniman Apotik Komik tersebut dapat dimaknai dalam beberapa hal penting dan sungguh keren :))


     Pertama, sebagai upaya popularisasi karya seni. Nilai lebih ini adalah upaya seniman mural untuk sekaligus melakukan proyek demistifikasi seni (Eva Cockcroft, John Weber dalam Toward a People's Art, 1998). Aksi semacam ini mencoba meruntuhkan jagat 'takhayul' atas karya seni rupa yang – dalam perspektif masyarakat – telah masuk dalam perangkap stereotip sebagai "harus indah, molek, bersih, dan tak bisa disentuh" seperti halnya lukisan-lukisan di atas kanvas di ruang galeri komersial yang rapi dan dalam siraman kilauan cahaya lampu spot. Atau pemahaman bahwa karya seni hanya bisa dilahirkan oleh orang yang diberi legitimasi akademis dan sosial sebagai seniman. Lewat medium mural, kini semua warga memiliki hak kreatif untuk membuat karya seni sekaligus menyalurkan opini sebagai hak sosial-politiknya. Dengan demikian, mural telah menjadi galeri terbuka yang bisa menyuarakan kepentingan publik.

    Kedua, mural diasumsikan menjadi jembatan atas upaya estetisasi ruang publik kota. Dalam konteks Yogyakarta, upaya ini telah memotong kecenderungan baku selama ini bahwa pemilik otoritas kota secara ex officio adalah juga penentu, pemilik dan pengelola tunggal keindahan kota secara keseluruhan. Ini merupakan wujud otoritarianisme tersendiri, yang antara lain terealisasi dengan proyek tamanisasi, potisasi dan kembarmayang-isasi yang kaku, norak, seragam, berbiaya mahal dengan menyingkirkan keberagaman dan partisipasi publik. Maka, mural hadir dalam kapasitasnya untuk memberi alternatif lain tentang konsep keindahan kota yang telah dipatok secara kaku dan stereotip. Di sinilah kiranya letak nilai moral pada mural: menawarkan proses penyadaran dan pendewasaan terhadap penguasa kota untuk menghargai keberagaman, dan mengajarkan tentang penghematan dana publik.

    Ketiga, berkait dengan hal di atas, kehadiran mural di berbagai sudut kota telah memberi persuasi sekaligus upaya pembelajaran yang efektif kepada para penggrafiti liar untuk berbagi ruang. Dengan demikian kemunculan crime art atau street art (antara lain berbentuk graffiti) di berbagai sudut kota sedikit banyak bisa saling mengisi secara mutualistik dengan kehadiran mural. Mural relatif tidak merusak fasilitas kota atau milik perorangan karena dibuat secara terbuka dengan perizinan.

    Keempat, secara pelahan maraknya kehadiran mural telah mendudukkannya sebagai simbol tempat (symbol of place). Yogyakarta tambah lagi julukannya, sebagai kota mural. Lebih dari itu, beberapa mural di kota ini telah membentuk dan menjadi sistem tanda untuk mengidentifikasi sebuah lokasi tertentu. Hal ini tak lepas dari tingkat akomodasi yang memadai dari masyarakat dan sebagian pemilik otoritas kota Yogyakarta untuk menerima mural. Berbeda, misalnya, dengan pemda Jakarta (dan mungkin kota-kota lain) yang justru alergi dan kemudian memutihkan kembali tembok-tembok kota yang bermural.

    Namun sayang, komunitas ini telah menutup hikayatnya 5 tahun lalu :(. Seremoni penamatan riwayat komunitas seni rupa yang cukup populer dan fenomenal di Yogyakarta ini dilangsungkan dengan peluncuran buku tentang proyek seni mereka.

    Walau begitu, warisan dari Apotik komik masih dapat di lihat menempel di tembok-tembok jogjakarta. Bahkan kesadaran untuk memiliki sense of art bagi sebagian masyarakat Yogyakarta atas kotanya pantas diapresiasi lebih lanjut.

    Dan siapa tau akan muncul komunitas baru yang bisa melanjuti tugas Apotik Komik. Seperti perkara "pencurian" beberapa tembok-tembok kota oleh pemilik kapital besar yang menghapus mural seniman atau warga dan kemudian menggantinya dengan mural produk-produk rokok dan lainnya. Ini problem mental rakus dan nggragas yang telah laten mengaliri urat syaraf para pedagang dan birokrat kita.
    Inilah tugas buat kita bersama, tidak di yogyakarta saja, di Jakarta dan di manapun juga di INDONESIA.

    Maju terus Seni Indonesia,,,, >w<





    Tak Ada Gigi Gusi pun Jadi, Bahkan Mungkin Lebih Baik Dari Gigi

    Diposting oleh Fildzah Zhafrina di 16.34 0 komentar
    Suatu hari di kamar, terdapat sang Nenek dan sang Cucu.
    Mereka lagi mengobrol ria, bercerita tentang kejadian-kejadian yang terjadi.
    Tetapi tiba-tiba senyum sang cucu meredup. Ia menyembunyikan mukanya ke bantal, dan berkata "nek, mau curhat sama mama". Ternyata sang cucu teringat kejadian sedih yang mengalaminya. "tapi mama lagi tidurin dedek..", ucapnya di balik bantal.
    "curhat? curhat itu seperti apa?", celoteh nenek. "nenek gak tau curhat itu kayak apa".
    Sang cucu pun tertawa di balik bantal. Ia tak heran mengapa neneknya tak tahu, sebab beliau strawberry pun tak tau.
    "Suatu hari, ada si kancil yang hendak minum air di sungai. Tetapi kakinya tiba-tiba ditangkap oleh si Buaya. Kancil tidak panik, dia berkata kalau kakinya tak enak. Dan buaya pun melepaskannya. Si kancil memang cerdik", nenek bercerita, "begitu kan curhat?", lanjut nenek.
    Sang cucu pun semakin terbahak-bahak, walau seiring dengan tawanya air matanya berjatuhan.
    "bukan nek, itu dongeng", jelas sang cucu.
    "Anak-anak, hari ini kita belajar matematika. 1+1 itu sama dengan 2", celoteh nenek lagi, "Itu curhat?".
    sang cucu tertawa lagi, terlihat pundaknya bergetar menyamakan tawanya di balik bantal. Tapi air mata tetap mengalir.
    "bukan nek, itu mengajar".
    "Pertama-tama kita campurkan tepung, telur, ragi, air kemudian diamkan sekitar 1 jam".
    "bukannn nekkk..."
    "Jadi curhat itu seperti apa? Ayo berikan contoh ke Nenek"
    Sang cucu pun mengangkat wajahnya dari bantal. Ia menatap lekat neneknya, mata beliau menunjukkan senyum keikhlasan.

    Kemudian sang cucu menberikan contoh curhat kepada neneknya berupa pengalaman pahitnya itu.


    So... don't judge the book by its cover.
    Diposting oleh Fildzah Zhafrina di 15.57 0 komentar
    Jika kau merasa sendiri,
    janganlah merasa sendiri....
    Ada Allah yang mengawasi.

    Jika kau sedih,
    janganlah dendam dalam hati....
    Ada Allah tempat berbagi.

    Jika kau susah,
    janganlah menjadi pilu....
    Ada Allah tempat mengadu.

    Jika kau gagal,
    janganlah putus asa....
    Ada Allah tempat meminta.

    Jika kau bahagia,
    janganlah kau lupa....
    Ada Allah tempat memuja.

    Ingat Allah selalu
    Maka Allah kan selalu menjagamu... :)

    I LOVE U ALLAH <3

    Minggu, 24 Oktober 2010

    Lingkungan sekitar itu,,, Haruslah Bersih,,,,,

    Diposting oleh Fildzah Zhafrina di 16.47 0 komentar
    Kehidupan manusia itu.... tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Kalau bernapas kita memerlukan udara dari lingkungan *hmmmmmm~ hirup deh...asal gak ada yg kentut aja*
    Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.














    Tetapi... Lingkungan bersih yang kita perlukan itu bisa rusak kalo tidak di jaga.... :(
    Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya! :((
    Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
    Tingkah-tingkah seperti menebang hutan secara liar, perburuan liar, mebuang sampah di sembarang tempat, bangunan liar di daerah aliran sungai, dsb itulah yg secara langsung maupun tidak langsung bisa merusak lingkungan!

    Makanya..... melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. *kek,nek, yg ringan2 aj y... jgn buang sampah sembarangan, dek bayi juga ya...*

    Nih, beberapa upaya yang dapat dilakukan di sekitar kita.... :
    • Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
    • Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran
    • Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan
      di berbagai produk kosmetika
    • Membuang sampah pada tempatnya, kemudian menutupnya
    • dsb
    Nah, kalo semua sudah di laksanakan... dijamin.... Fuuuuuh..... Nyaman & Asri deh lingkungan hunian kita~ :))

    Minggu, 03 Oktober 2010

    Peranku Dibutuhkan Keluargaku

    Diposting oleh Fildzah Zhafrina di 10.41 0 komentar
    Hmm... Membahas tentang aku... Aku merupakan bagian dari keluargaku! (iya itu tentu saja ya..hhe) Dan merupakan satu-satunya, dari enam anggota keluargaku, yang diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk hidup menjadi penerus mereka. Oke, kembali kita me-replay waktu pada tanggal 26 Desember 2004 di Banda Aceh. Tahu kan? Yup, musibah Tsunami. Keluargaku merupakan salah satu korban bencana tsb dan Alhamdulillah aku masih diberi kesempatan kedua oleh Tuhan YME untuk lebih baik lagi :)
    Otomatis, sudah tertanam di kepala ku nih... bahwa kehadiranku dalam keluarga ialah sebagai penerus mereka, karena secara tinggal aku sendiri.
    Sekarang aku sedang berusaha agar dapat membanggakan dan membawa nama baik mereka. Menjadi orang yang sukses dunia akhirat selalu menjadi impianku (impian semua orang juga sih), sehingga orangtuaku dan adik-adikku yang ada di sana tersenyum bangga. Serta kesempatan kedua dan kehadiranku di dunia ini tidaklah sia-sia.
    Hey, jangan pasang muka muram gitu dong... Aku cukup berbahagia sekarang, tidak sedikitpun aku merasa kesepian. Itu semua karena dukungan dan kehadiran keluarga besarku serta teman-temanku semua :). Wali yang merawatku sekarang juga sangat menyayangiku, selayaknya anak mereka sendiri, lho.
    Nah, oleh karna itu aku harus bisa membalas semua kebaikan mereka yang selalu membantu, menyayangi dan membiayai menggantikan kedua ortuku. Mereka juga keluargaku, jadi disamping menjadi penerus, peranku adalah menjadi anak yang bermanfaat kelak dan kini. Sehingga bisa menjadi contoh untuk saudara-saudara sepupuku. :)
    Happy Family Love <3 <3


    Sabtu, 30 Oktober 2010

    SITUS PELAYANAN UNIVERSITAS GUNADARMA

    Pelayanan administrasi dan akademik mahasiswa di universitas gunadarma dapat dilakukan secara online melalui situs-situs berikut:
    • http://www.baak.gunadarma.ac.id
    Biro yang menangani segala sesuatu  yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar dan administrasi akademik bagi seluruh mahasiswa universitas gunadarma. Bagian yang terdapat di BAAK antara lain :
    1. BAAK Fakultas (Ilmu Komputer, Ekonomi, Teknik Sipil & Perencanaan, Teknologi Industri, Psikologi, dan Sastra);
    2. Bagian Ujian Semester dan Bank Soal;
    3. Bagian Koordinasi Perkuliahan
      • Sub Bagian Jadwal Kuliah;
      • Sub Bagian Koordinasi Mata Kuliah dan Penasihat Akademik;
      • Sub Bagian Penghubung dan Pendamping Dosen.
    4. Bagian Monitoring Kuliah.
      • Sub Bagian Monitoring Kehadiran Dosen;
      • Sub Bagian Monitoring Kehadiran Mahasiswa.
    • http://www.studentside.gunadarma.ac.id
    Banyak menu layanan setelah login adalah:
    1.  BAAK news adalah layanan dimana mahasiswa universitas gunadarma dapat melihat pengumuman dan informasi terupdate dari kampus. Seperti “Aktivasi Studentsite mahasiswa baru”
    2.  LECTURE MESSAGE merupakan layanan diamana mahasiswa universitas gunadarma dapat melihat tugas softskill yang diberikan oleh dosen.
    3. RANGKUMAN NILAI merupakan layanan dimana mahasiswa dapat melihat nilai mata kuliah Biasanya rangkuman nilai akan terisi atau terupdate setelah mahasiswa telah melewati uts dan uas.
    4. JADWAL KULIAH merupakan layanan dimana mahasiswa dapat melihat kapan datang ke kampus untukmenjalani perkuliahan.
    5.  SURAT KETERANGAN merupakan layanan dimana mahasiswa ingin mengajukan suatu permohonan tertentu dari kampus.
    • http://www.elearning.gunadarma.ac.id
    Melalui sistem E-learning Universitas Gunadarma ini para dosen dapat mengelola materi perkuliahan secara on-line, yakni: menyusun SAP, meng-upload materi perkuliahan, memberikan tugas kepada mahasiswa, menerima pekerjaan mahasiswa, membuat tes/quiz, memberikan nilai, memonitor keaktivan mahasiswa, mengolah nilai mahasiswa, berkomunikasi dengan mahasiswa melalui forum diskusi dan chat, dll.
    Mahasiswa dapat mengakses informasi dan materi pembelajaran, berinteraksi dengan sesama mahasiswa dan dosen, melakukan transaksi tugas-tugas perkuliahan, mengerjakan tes/quiz, melihat pencapaian hasil belajar, dll.
    •  http://www.helpdesk.gunadarma.ac.id
    Helpdesk ditujukan untuk mengoptimalisasi layanan di lingkup Universitas Gunadarma. Setiap keluhan/pertanyaan akan diberikan sebuah nomor komplain yang dapat digunakan untuk mengetahui progress dari helpdesk. Sebagai reference situs tetap menyimpan archive dan history dari semua keluhan/pertanyaan yang diajukan.
    •  http://www.ugip.gunadarma.ac.id
    berisi informasi jadwal kuliah, jadwal ujian, jadwal mengajar dosen, ruang kerja dosen, jadwal kursus dan workshop, informasi lowongan pekerjaan.

      SAAT KOMUNITAS YANG MENGOBATI

      Di sini atashi akan membahas komunitas komik..... :) yaitu Apotik Komik.

      Apotik Komik sendiri – yang memberangkatkan diri sebagai komunitas dengan ketertarikan terhadap jagat komik – dalam perjalanannya yang tidak genap satu dasawarsa, telah begitu identik dengan mural (lukisan di dinding) yang menempel pada tembok-tembok kota Yogyakarta. Tak pelak, ini berkait dengan proyek seninya yang fenomenal, Sama-Sama yang berlangsung mulai tahun 2002. Diawali dari pembuatan mural di tubuh jembatan layang Lempuyangan, lalu menebar ke banyak kawasan. Pemilik otoritas kota pun melegitimasi aksi kreatif ini dengan perizinan. Dari situlah kemudian, publik ditulari oleh demam muralisasi tembok-tembok kosong dan kumuh yang ada di kampung-kampung di seantero kota. Wajah sebagian tembok kota Yogyakarta – yang 'mengutuk' diri sebagai kota seni budaya ini – menjadi marak penuh warna. Mural-mural dengan beragam karakter itu sedikit banyak telah menguatkan atmosfir kota Yogyakarta sebagai kota budaya.
      Kiranya, muralisasi tembok-tembok kota yang digarap secara simultan oleh seniman bersama masyarakat 'awam' tersebut telah menggeserkan pemahaman dari aksi (dengan tendensi) estetik menjadi aksi (atau bahkan gerakan) sosial – meski dalam besaran yang terbatas. Memang ini jelas masih jauh dari skala dan implikasi sosial atas gerakan serupa yang terjadi di Chicago, Amerika Serikat lewat gerakan Wall of Respect (1967) atau Wall of Choice (1970) yang digerakkan oleh seniman dan publik yang tergabung dalam the Organization for Black American Culture (OBAC). Namun untuk konteks Indonesia, capaian seniman Apotik Komik tersebut dapat dimaknai dalam beberapa hal penting dan sungguh keren :))


       Pertama, sebagai upaya popularisasi karya seni. Nilai lebih ini adalah upaya seniman mural untuk sekaligus melakukan proyek demistifikasi seni (Eva Cockcroft, John Weber dalam Toward a People's Art, 1998). Aksi semacam ini mencoba meruntuhkan jagat 'takhayul' atas karya seni rupa yang – dalam perspektif masyarakat – telah masuk dalam perangkap stereotip sebagai "harus indah, molek, bersih, dan tak bisa disentuh" seperti halnya lukisan-lukisan di atas kanvas di ruang galeri komersial yang rapi dan dalam siraman kilauan cahaya lampu spot. Atau pemahaman bahwa karya seni hanya bisa dilahirkan oleh orang yang diberi legitimasi akademis dan sosial sebagai seniman. Lewat medium mural, kini semua warga memiliki hak kreatif untuk membuat karya seni sekaligus menyalurkan opini sebagai hak sosial-politiknya. Dengan demikian, mural telah menjadi galeri terbuka yang bisa menyuarakan kepentingan publik.

      Kedua, mural diasumsikan menjadi jembatan atas upaya estetisasi ruang publik kota. Dalam konteks Yogyakarta, upaya ini telah memotong kecenderungan baku selama ini bahwa pemilik otoritas kota secara ex officio adalah juga penentu, pemilik dan pengelola tunggal keindahan kota secara keseluruhan. Ini merupakan wujud otoritarianisme tersendiri, yang antara lain terealisasi dengan proyek tamanisasi, potisasi dan kembarmayang-isasi yang kaku, norak, seragam, berbiaya mahal dengan menyingkirkan keberagaman dan partisipasi publik. Maka, mural hadir dalam kapasitasnya untuk memberi alternatif lain tentang konsep keindahan kota yang telah dipatok secara kaku dan stereotip. Di sinilah kiranya letak nilai moral pada mural: menawarkan proses penyadaran dan pendewasaan terhadap penguasa kota untuk menghargai keberagaman, dan mengajarkan tentang penghematan dana publik.

      Ketiga, berkait dengan hal di atas, kehadiran mural di berbagai sudut kota telah memberi persuasi sekaligus upaya pembelajaran yang efektif kepada para penggrafiti liar untuk berbagi ruang. Dengan demikian kemunculan crime art atau street art (antara lain berbentuk graffiti) di berbagai sudut kota sedikit banyak bisa saling mengisi secara mutualistik dengan kehadiran mural. Mural relatif tidak merusak fasilitas kota atau milik perorangan karena dibuat secara terbuka dengan perizinan.

      Keempat, secara pelahan maraknya kehadiran mural telah mendudukkannya sebagai simbol tempat (symbol of place). Yogyakarta tambah lagi julukannya, sebagai kota mural. Lebih dari itu, beberapa mural di kota ini telah membentuk dan menjadi sistem tanda untuk mengidentifikasi sebuah lokasi tertentu. Hal ini tak lepas dari tingkat akomodasi yang memadai dari masyarakat dan sebagian pemilik otoritas kota Yogyakarta untuk menerima mural. Berbeda, misalnya, dengan pemda Jakarta (dan mungkin kota-kota lain) yang justru alergi dan kemudian memutihkan kembali tembok-tembok kota yang bermural.

      Namun sayang, komunitas ini telah menutup hikayatnya 5 tahun lalu :(. Seremoni penamatan riwayat komunitas seni rupa yang cukup populer dan fenomenal di Yogyakarta ini dilangsungkan dengan peluncuran buku tentang proyek seni mereka.

      Walau begitu, warisan dari Apotik komik masih dapat di lihat menempel di tembok-tembok jogjakarta. Bahkan kesadaran untuk memiliki sense of art bagi sebagian masyarakat Yogyakarta atas kotanya pantas diapresiasi lebih lanjut.

      Dan siapa tau akan muncul komunitas baru yang bisa melanjuti tugas Apotik Komik. Seperti perkara "pencurian" beberapa tembok-tembok kota oleh pemilik kapital besar yang menghapus mural seniman atau warga dan kemudian menggantinya dengan mural produk-produk rokok dan lainnya. Ini problem mental rakus dan nggragas yang telah laten mengaliri urat syaraf para pedagang dan birokrat kita.
      Inilah tugas buat kita bersama, tidak di yogyakarta saja, di Jakarta dan di manapun juga di INDONESIA.

      Maju terus Seni Indonesia,,,, >w<





      Tak Ada Gigi Gusi pun Jadi, Bahkan Mungkin Lebih Baik Dari Gigi

      Suatu hari di kamar, terdapat sang Nenek dan sang Cucu.
      Mereka lagi mengobrol ria, bercerita tentang kejadian-kejadian yang terjadi.
      Tetapi tiba-tiba senyum sang cucu meredup. Ia menyembunyikan mukanya ke bantal, dan berkata "nek, mau curhat sama mama". Ternyata sang cucu teringat kejadian sedih yang mengalaminya. "tapi mama lagi tidurin dedek..", ucapnya di balik bantal.
      "curhat? curhat itu seperti apa?", celoteh nenek. "nenek gak tau curhat itu kayak apa".
      Sang cucu pun tertawa di balik bantal. Ia tak heran mengapa neneknya tak tahu, sebab beliau strawberry pun tak tau.
      "Suatu hari, ada si kancil yang hendak minum air di sungai. Tetapi kakinya tiba-tiba ditangkap oleh si Buaya. Kancil tidak panik, dia berkata kalau kakinya tak enak. Dan buaya pun melepaskannya. Si kancil memang cerdik", nenek bercerita, "begitu kan curhat?", lanjut nenek.
      Sang cucu pun semakin terbahak-bahak, walau seiring dengan tawanya air matanya berjatuhan.
      "bukan nek, itu dongeng", jelas sang cucu.
      "Anak-anak, hari ini kita belajar matematika. 1+1 itu sama dengan 2", celoteh nenek lagi, "Itu curhat?".
      sang cucu tertawa lagi, terlihat pundaknya bergetar menyamakan tawanya di balik bantal. Tapi air mata tetap mengalir.
      "bukan nek, itu mengajar".
      "Pertama-tama kita campurkan tepung, telur, ragi, air kemudian diamkan sekitar 1 jam".
      "bukannn nekkk..."
      "Jadi curhat itu seperti apa? Ayo berikan contoh ke Nenek"
      Sang cucu pun mengangkat wajahnya dari bantal. Ia menatap lekat neneknya, mata beliau menunjukkan senyum keikhlasan.

      Kemudian sang cucu menberikan contoh curhat kepada neneknya berupa pengalaman pahitnya itu.


      So... don't judge the book by its cover.
      Jika kau merasa sendiri,
      janganlah merasa sendiri....
      Ada Allah yang mengawasi.

      Jika kau sedih,
      janganlah dendam dalam hati....
      Ada Allah tempat berbagi.

      Jika kau susah,
      janganlah menjadi pilu....
      Ada Allah tempat mengadu.

      Jika kau gagal,
      janganlah putus asa....
      Ada Allah tempat meminta.

      Jika kau bahagia,
      janganlah kau lupa....
      Ada Allah tempat memuja.

      Ingat Allah selalu
      Maka Allah kan selalu menjagamu... :)

      I LOVE U ALLAH <3

      Minggu, 24 Oktober 2010

      Lingkungan sekitar itu,,, Haruslah Bersih,,,,,

      Kehidupan manusia itu.... tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Kalau bernapas kita memerlukan udara dari lingkungan *hmmmmmm~ hirup deh...asal gak ada yg kentut aja*
      Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.














      Tetapi... Lingkungan bersih yang kita perlukan itu bisa rusak kalo tidak di jaga.... :(
      Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya! :((
      Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
      Tingkah-tingkah seperti menebang hutan secara liar, perburuan liar, mebuang sampah di sembarang tempat, bangunan liar di daerah aliran sungai, dsb itulah yg secara langsung maupun tidak langsung bisa merusak lingkungan!

      Makanya..... melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. *kek,nek, yg ringan2 aj y... jgn buang sampah sembarangan, dek bayi juga ya...*

      Nih, beberapa upaya yang dapat dilakukan di sekitar kita.... :
      • Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita
      • Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran
      • Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan
        di berbagai produk kosmetika
      • Membuang sampah pada tempatnya, kemudian menutupnya
      • dsb
      Nah, kalo semua sudah di laksanakan... dijamin.... Fuuuuuh..... Nyaman & Asri deh lingkungan hunian kita~ :))

      Minggu, 03 Oktober 2010

      Peranku Dibutuhkan Keluargaku

      Hmm... Membahas tentang aku... Aku merupakan bagian dari keluargaku! (iya itu tentu saja ya..hhe) Dan merupakan satu-satunya, dari enam anggota keluargaku, yang diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk hidup menjadi penerus mereka. Oke, kembali kita me-replay waktu pada tanggal 26 Desember 2004 di Banda Aceh. Tahu kan? Yup, musibah Tsunami. Keluargaku merupakan salah satu korban bencana tsb dan Alhamdulillah aku masih diberi kesempatan kedua oleh Tuhan YME untuk lebih baik lagi :)
      Otomatis, sudah tertanam di kepala ku nih... bahwa kehadiranku dalam keluarga ialah sebagai penerus mereka, karena secara tinggal aku sendiri.
      Sekarang aku sedang berusaha agar dapat membanggakan dan membawa nama baik mereka. Menjadi orang yang sukses dunia akhirat selalu menjadi impianku (impian semua orang juga sih), sehingga orangtuaku dan adik-adikku yang ada di sana tersenyum bangga. Serta kesempatan kedua dan kehadiranku di dunia ini tidaklah sia-sia.
      Hey, jangan pasang muka muram gitu dong... Aku cukup berbahagia sekarang, tidak sedikitpun aku merasa kesepian. Itu semua karena dukungan dan kehadiran keluarga besarku serta teman-temanku semua :). Wali yang merawatku sekarang juga sangat menyayangiku, selayaknya anak mereka sendiri, lho.
      Nah, oleh karna itu aku harus bisa membalas semua kebaikan mereka yang selalu membantu, menyayangi dan membiayai menggantikan kedua ortuku. Mereka juga keluargaku, jadi disamping menjadi penerus, peranku adalah menjadi anak yang bermanfaat kelak dan kini. Sehingga bisa menjadi contoh untuk saudara-saudara sepupuku. :)
      Happy Family Love <3 <3


       

      CHEER UP!! がんばって~ Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal