Rabu, 07 Mei 2014

Who is My Ideal President for June Selection

Diposting oleh Fildzah Zhafrina di 20.55 0 komentar


As we know, general selection of President and Vice President of Indonesia will be held in this june 2014. This will be the third direct presidential selection in Indonesia, and the selected president will have the job for the time period up to five years. There are a  lot of  candidates who have said that they are running for President in 2014. This is so confusing for choosing.

But there are some criteria for my ideal president for this june selection : 

First, someone who fear of God. Indonesia is the country that contains the largest Muslim population in the world, so his religion must be Islam. Someone who strong in his Islam. The one who could be a khalifah (leader) to his people. If he fear of God, he will not give us fake promises. 
Second, someone who have integrity, brains and the ability to assess a situation and make correct decisions. 
And Three, someone who care for his people. Who doesn't turn a blind eye to what happen around him.


I hope the next President will change the conditions in this country to make it a business-friendly environment that will help to create jobs, bring manufacturing back to Indonesia, and make Indonesia energy-independent. And most important, bring no more corruption in Indonesia.

Minggu, 04 Mei 2014

Testing Software dengan AutoIT

Diposting oleh Fildzah Zhafrina di 22.00 0 komentar



Testing software / pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan spesifikasi, desain dan pengkodean.
Meningkatnya visibilitas (kemampuan) perangkat lunak sebagai suatu elemen sistem dan “biaya” yang muncul akibat kegagalan perangkat lunak, memotivasi dilakukannya perencanaan yang baik melalui pengujian yang teliti. 


Definisi Testing Software  
menurut para ahli antara lain :
A.  Menurut Myers (1979)
Proses menjalankan program dengan maksud menemukan kesalahan.
B. Menurut IEEE (1990)
  • Proses sistem operasi atau komponen menurut kondisi tertentu, pengamatan atau pencatatan hasil dan mengevaluasi beberapa aspek sistem atau komponen.
  • Proses analisis item PL untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan yang diinginkan dan mengevaluasi fitur item PL
C. Definisi lanjut
Proses formal yang ditentukan oleh tim pengujian yang meliputi unit PL, beberapa unit PL terintegrasi atau seluruh package PL yang ditentukan oleh program yang berjalan di komputer. Seluruh tes saling terkait dan adanya prosedur pengujian dan kasus pengujian.

Tujuan Testing Software
a.) Tujuan langsung
  • Identifikasi dan menemukan beberapa kesalahan yang mungkin ada dalam PL yang diuji
  •  Setelah PL dibetulkan, diidentifikasi lagi kesalahan dan dites ulang untuk menjamin kualitas level penerimaan
  •  Membentuk tes yang efisien dan efektif dengan anggaran dan jadwal yang terbatas
b.) Tujuan tidak langsung
  • Mengumpulkan daftar kesalahan untuk digunakan dalam daftar pencegahan kesalahan (tindakan corrective dan preventive)

Dan berikut ini adalah salah satu aplikasi yang digunakan untuk melakukan testing software, yaitu AutolT.
awalnya aplikasi (atau lebih tepatnya bahasa program) dibuat oleh Bapak Jonathan Bennet pada tahun 1998 yang saat itu sedang dalam proyek automated windows NT4 di sebuah perusahaan di Inggris (UK). Ia berfikir bahwa Scripit yang ada (pada waktu itu) bagus tapi tidak dapat diandalkan, karena kecepatan eksekusi dan tidak adanya kontrol key untuk menunda antara ketikan otomatis pada keyboard. masalah lainnya adalah tidak adanya kunci yang menetukan direktori aktif ketika file dieksekusi. Lalu pada Natal ditahun yang sama Jon mencoba membuat bahasa yang menggunakan C dalam pengembanganya. dan jadilah AutoIT ini.

AutoIT adalah interpreter yang freeware, merupakan alternatif dari ScriptIt yang merupakan bawaan dari Windows NT. ScriptIT digunakan untuk membuat script batch yang digunakan untuk mengotomatisasi pekerjaan administrator di lingkungan Windows NT.
Prinsip kerja dari ScriptIT dan AutoIT sangat sederhana. Kita cukup menuliskan urutan pekerjaan pada saat melakukan uji pada suatu program. Pertama kali jalankan aplikasi, kemudian setelah aplikasi ditampilkan, maka lakukan pemasukan data, setelah itu tekan kunci <enter> atau <tab>, terus sampai dengan selesai. Langkah-langkah pengujian program cukup dituliskan ke dalam file teks. Tentu saja sebelumnya kita harus menjalankan program aplikasi, kemudian setiap langkahnya kita tuliskan ke dalam notepad.
Setelah kita memiliki file yang berisi script untuk menjalankan program tersebut. Hal yang harus dilakukan adalah memerintahkan AutoIT untuk menjalankan file script tersebut. Dan taraaa~, komputer langsung menjalankan semua urutan perintah tersebut.
AutoIT merupakan software yang khusus dikembangkan untuk melakukan otomasi. Tetapi penggunaannya bisa dikembangkan untuk membuat program yang digunakan untuk melakukan pengujian software yang diotomasi. Penguji tidak perlu lagi melakukan proses pengujian secara manual, dengan menjalankan program, memasukkan data, klik tombol a, tombol b, klik menu a, atau menu b. Semuanya bisa dimasukkan ke dalam file. Penguji bisa juga melakukan penjadwalan kepada komputer, untuk menjalankan file script yang berisi urutan kita melakukan pengujian program.

beberapa fitur dari Autoit ini adalah :
  • mudah dipelajari karena sintaksnya yang menyerupai BASIC
  • dapat mensimulasi ketikan dan pergerakan mouse.
  • dapat memanipulasi windows (jendela kerja) dan proses.
  • dapat berinteraksi dengan semua standart kontrol windows (seperti WIN + R, WIN + D, dll)
  • skrip yang telah jadi dapat dikompile menjadi file executable yang berdiri sendiri (standalone)
  • dapat digunakan untuk menghasilkan GUI
  • support COM
  • dapat memanggil fungsi dari DLL dan WINDOWS API secara langsung.
  • dapat bekerja pada windows jenis apapun.
  • bekerja pada UAC vista.

Source : http://farindiya.wordpress.com/2010/09/16/mengenal-autoit-komputer-bisa-ngetik-sendiri-loh/
http://pyia.wordpress.com/

Jumat, 02 Mei 2014

COCOMO

Diposting oleh Fildzah Zhafrina di 11.31 0 komentar
COCOMO merupakan singkatan dari Constructive Cost Model yaitu algortima model estimasi biaya perangkat lunak yang dikembangkan dan diterbitkan oleh Barry Boehm. Cocomo merupakan sebuah model – model untuk memperkirakan usaha, biaya dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat lunak.
COCOMO pertama kali diterbitkan pada tahun 1981 Barry Boehm W. ‘s Book rekayasa ekonomi Perangkat Lunak sebagai model untuk memperkirakan usaha, biaya, dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat lunak. Ini menarik pada studi dari 63 proyek di TRW Aerospace mana Barry Boehm adalah Direktur Riset dan Teknologi Perangkat Lunak pada tahun 1981. Penelitian ini memeriksa proyek-proyek ukuran mulai dari 2.000 sampai 100.000 baris kode , dan bahasa pemrograman mulai dari perakitan untuk PL / I . Proyek-proyek ini didasarkan pada model waterfall pengembangan perangkat lunak yang merupakan pengembangan software proses lazim pada tahun 1981.
Macam-macam COCOMO :
1. Basic COCOMO menghitung usaha pengembangan perangkat lunak (dan biaya) sebagai fungsi dari ukuran program yang. Ukuran Program dinyatakan dalam perkiraan ribuan baris kode sumber ( SLOC )
COCOMO berlaku untuk tiga kelas proyek perangkat lunak:
  • Proyek Organik – “kecil” tim dengan “baik” pengalaman bekerja dengan “kurang kaku” persyaratan
  • Proyek semi-terpisah – “menengah” tim dengan pengalaman bekerja dicampur dengan campuran kaku dan kurang dari kebutuhan kaku
  • Proyek tertanam – dikembangkan dalam satu set “ketat” kendala. Hal ini juga kombinasi proyek organik dan semi-terpisah. ( Hardware, software, operasional ).
2. Medium COCOMO menghitung usaha pengembangan perangkat lunak sebagai fungsi dari ukuran program yang dan satu set “driver biaya” yang mencakup penilaian subjektif dari produk, perangkat keras, personil dan atribut proyek. Ekstensi ini mempertimbangkan satu set empat “driver biaya”, masing-masing dengan sejumlah atribut anak.
3. Detail COCOMO menggabungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian dampak cost driver di setiap langkah (analisis, desain, dll) dari proses rekayasa perangkat lunak.
Model rinci menggunakan pengganda usaha yang berbeda untuk setiap cost driver atribut. Ini Tahap pengganda upaya Sensitif masing-masing untuk menentukan jumlah usaha yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tahap.
Dalam rinci COCOMO, upaya dihitung sebagai fungsi dari ukuran program yang dan satu set driver biaya yang diberikan sesuai dengan setiap fase siklus hidup perangkat lunak.
Sebuah jadwal proyek rinci tidak pernah statis.
Kelima fase rinci COCOMO adalah :
  • rencana dan kebutuhan.
  • desain sistem.
  • desain rinci.
  • kode modul dan uji.
  • integrasi dan pengujian.

sumber : http://balakenam.wordpress.com/2013/04/12/cocomo-dan-sebutkan-jenis-jenisnya/

Kriteria Manager Yang Baik

Diposting oleh Fildzah Zhafrina di 11.23 0 komentar


Manager itu orang yang seperti apa sih?  Dan bagaimana dengan tugasnya?
Yang dimaksud dengan manager adalah orang atau seseorang yang harus mampu membuat orang-orang dalam organisasi yang berbagai karakteristik, latar belakang budaya, akan tetapi memiliki ciri yang sesuai dengan tujuan (goals) dan teknologi (technology).
Dan tugas seorang manager adalah bagaimana mengintegrasikan berbagai macam variabel (karakteristik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang sama dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian.
Adapun mekanisme yang diperlukan untuk menyatukan variabel diatas adalah sebagai berikut:
  • Pengarahan (direction) yang mencakup pembuatan keputusan, kebijaksanaan, supervisi, dan lain-lain.
  • Rancangan organisasi dan pekerjaan.
  • Seleksi, pelatihan, penilaian, dan pengembangan.
  • Sistem komunikasi dan pengendalian.
  • Sistem reward.
Hal tersebut memang tidak mengherankan karena posisi Manajer Proyek memegang peranan kritis dalam keberhasilan sebuah proyek terutama di bidang teknologi informasi. Berikut ini kualifikasi teknis maupun nonteknis yang harus dipenuhi seorang Manajer Proyek yang saya sarikan dari IT Project Management Handbook.
Setidaknya ada 3 (tiga) karakteristik yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kualifikasi seseorang untuk menjadi Manajer Proyek yaitu:
  • Karakter Pribadinya
  • Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
  • Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin
Karakter Pribadinya
  1. Memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai teknis pekerjaan dari proyek yang dikelola olehnya.
  2. Mampu bertindak sebagai seorang pengambil keputusan yang handal dan bertanggung jawab.
  3. Memiliki integritas diri yang baik namun tetap mampu menghadirkan suasana yang mendukung di lingkungan tempat dia bekerja.
  4. Asertif
  5. Memiliki pengalaman dan keahlian yang memadai dalam mengelola waktu dan manusia.
Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
  1. Memiliki komitmen yang kuat dalam meraih tujuan dan keberhasilan proyek dalam jadwal, anggaran dan prosedur yang dibuat.
  2. Pelaksanakan seluruh proses pengembangan proyek IT sesuai dengan anggaran dan waktu yang dapat memuaskan para pengguna/klien.
  3. Pernah terlibat dalam proyek yang sejenis.
  4. Mampu mengendalikan hasil-hasil proyek dengan melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja yang disesuaikan dengan standar dan tujuan yang ingin dicapai dari proyek yang dilaksanakan.
  5. Membuat dan melakukan rencana darurat untuk mengantisipasi hal-hal maupun masalah tak terduga.
  6. Membuat dan menerapkan keputusan terkait dengan perencanaan.
  7. Memiliki kemauan untuk mendefinisikan ulang tujuan, tanggung jawab dan jadwal selama hal tersebut ditujukan untuk mengembalikan arah tujuan dari pelaksanaan proyek jika terjadi jadwal maupun anggaran yang meleset.
  8. Membangun dan menyesuaikan kegiatan dengan prioritas yang ada serta tenggat waktu yang ditentukan sebelumnya.
  9. Memiliki kematangan yang tinggi dalam perencanaan yang baik dalam upaya mengurangi tekanan dan stres sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja tim.
  10. Mampu membuat perencanaan dalam jangka panjang dan jangka pendek.
Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin
  1. Memiliki kemampuan dan keahlian berkomunikasi serta manajerial.
  2. Mampu menyusun rencana, mengorganisasi, memimpin, memotivasi serta mendelegasikan tugas secara bertanggung jawab kepada setiap anggota tim.
  3. Menghormati para anggota tim kerjanya serta mendapat kepercayaan dan penghormatan dari mereka.
  4. Berbagi sukses dengan seluruh anggota tim.
  5. Mampu menempatkan orang yang tepat di posisi yang sesuai.
  6. Memberikan apresiasi yang baik kepada para anggota tim yang bekerja dengan baik.
  7. Mampu mempengaruhi pihak-pihak lain yang terkait dengan proyek yang dipimpinnya untuk menerima pendapat-pendapatnya serta melaksanakan rencana-rencana yang disusunnya.
  8. Mendelegasikan tugas-tugas namun tetap melakukan pengendalian melekat.
  9. Memiliki kepercayaan yang tinggi kepada para profesional terlatih untuk menerima pekerjaan-pekerjaan yang didelegasikan darinya.
  10. Menjadikan dirinya sebagai bagian yang terintegrasi dengan tim yang dipimpinnya.
  11. Mampu membangun kedisiplinan secara struktural.
  12. Mampu mengidentifikasi kelebihan-kelebihan dari masing-masing anggota tim serta memanfaatkannya sebagai kekuatan individual.
  13. Mendayagunakan setiap elemen pekerjaan untuk menstimulasi rasa hormat dari para personil yang terlibat dan mengembangkan sisi profesionalisme mereka.
  14. Menyediakan sedikit waktu untuk menerima setiap ide yang dapat meningkatkan kematangan serta pengembangan dirinya.
  15. Selalu terbuka atas hal-hal yang mendorong kemajuan.
  16. Memahami secara menyeluruh para anggota tim yang dipimpinnya dan mengembangkan komunikasi efektif di dalamnya.

sumber :
 http://saiiamilla.wordpress.com/2011/05/13/kriteria-manager-proyek-yang-baik/

Dianjurkan menggunakan software open source dalam membuat aplikasi

Diposting oleh Fildzah Zhafrina di 09.57 0 komentar


Kenapa sih dianjurkan menggunakan software open source untuk membuat aplikasi?

Sebelumnya kita harus tahu dulu, apa itu open source alias free software itu??

Menurut David Wheeler , secara umum program yang dinamakan free software (perangkat lunak bebas) atau open source software (perangkat lunak sumber terbuka) adalah program yang lisensinya memberi kebebasan kepada pengguna menjalankan program untuk apa saja, mempelajari dan memodifikasi program, dan mendistribusikan penggandaan program asli atau yang sudah dimodifikasi tanpa harus membayar royalti kepada pengembang sebelumnya. 

Jadi software open source atau istilahnya FOSS (Free/Open Source Software) ini adalah software yang gratis, tapi apakah selalu free?

Mitos terkenal di seputar FOSS adalah selalu gratis, yang artinya tidak ada biaya sama sekali. Ini benar hanya untuk tingkatan tertentu, misalnya tidak perlu biaya izin untuk mendownload atau menggandakan, misalnya iso CD IGOS Nusantara atau Fedora. Mitos itu tidak benar untuk aplikasi FOSS yang membutuhkan biaya dalam pengemasan, instalasi, support, pelatihan, dan lain­lain. Banyak distro Linux seperti Red Hat, SUSE, Mandriva, Debian, Ubuntu, dan lain-­lain dapat diperoleh tanpa biaya lisensi untuk mendownload­nya melalui internet. Dalam hal ada biaya lisensi, hampir semua biaya lisensi aplikasi FOSS lebih murah dibandingkan lisensi perangkat lunak proprietary. Namun, biaya penggunaan FOSS tidak hanya biaya pemaketan atau infrastruktur. Ada juga biaya personal, biaya perangkat keras, biaya yang hilang (opportunity costs) misalnya karena peralihan, dan biaya pelatihan.



Jadi kenapa dianjurkan menggunakan FOSS dalam membuat aplikasi adalah di samping rendahnya biaya, beberapa alasan lainnya antara lain:

● Keamanan (Security)
● Ketersediaan/Kestabilan (Realibility/Stability)
● Standar terbuka dan tidak tergantung vendor
● Mengurangi ketergantungan terhadap impor
● Meningkatkan kemampuan mengembangkan perangkat lunak lokal
● Pembajakan, HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) dan WTO (World Trade Organization)
● Bahasa dan budaya lokal (localization)

Pembuatan aplikasi dengan software opensource sangat dianjurkan dikarenakan kita dapat men-share source codenya sehingga orang lain bebas untuk mengembangkan source kode tersebut. Dan hal yang paling penting software yang kita gunakan untuk membuat aplikasi didapatkan secara gratis. Sehingga setiap orang dapat mencoba untuk mengembangkan source kode yang sudah kita buat.
Untuk akses yang digunakan untuk mendapatkan software opensource sangatlah mudah. Media utama yang digunakan adalah internet. Internet untuk saat ini sudah tersebar luas hingga ke plosok. Sehingga para programer yang berada di plosok pun dapat mendapatkan source kode dan softwarenya dengan sangat mudah. Namun dari semua kelebihan yang sudah saya sebutkan diatas tentu masih ada kekurangan yang dimiliki untuk pembuatan aplikasi dengan software open source. 

Namun tiap software memiliki kekurangan, baik software dengan lisensi berbayar maupun software Open Source yang lisensinya gratis. Berikut beberapa kekurangan dari software Open Source :

● Tidak ada garansi dari pengembangan
● Masalah yang berhubungan dengan intelektual property
● Kesulitan dalam mengetahui status project
● Support berbayar dan langka
● Versi Beta, Stabil dan Tidak Stabil
● Kerja komunitas bukan professional
● Limitasi modifikasi oleh orang-orang tertentu yang membuat atau memodifikasi sebelumnya.
● Untuk beberapa platform, contohnya JAVA yang memiliki prinsip “write once, run anywhere”, akan tetapi ada beberapa hal dari JAVA yang tidak compatible dengan platform lainnya. Contohnya J2SE yang SWT – AWT bridgenya belum bisa dijalankan di platform Mac OS.

● Open Source digunakan secara sharing, dapat menimbulkan resiko kurangnya diferensiasi antara satu software dengan yang lain, apabila kebetulan menggunakan beberapa Open Source yang sama.


sumber : http://lisda-ug.blogspot.com/2012/04/kenapa-anda-dianjurkan-menggunakan.html
http://alvinjunizar.blogspot.com/2013/04/kenapa-anda-dianjurkan-menggunakan.html

Rabu, 07 Mei 2014

Who is My Ideal President for June Selection



As we know, general selection of President and Vice President of Indonesia will be held in this june 2014. This will be the third direct presidential selection in Indonesia, and the selected president will have the job for the time period up to five years. There are a  lot of  candidates who have said that they are running for President in 2014. This is so confusing for choosing.

But there are some criteria for my ideal president for this june selection : 

First, someone who fear of God. Indonesia is the country that contains the largest Muslim population in the world, so his religion must be Islam. Someone who strong in his Islam. The one who could be a khalifah (leader) to his people. If he fear of God, he will not give us fake promises. 
Second, someone who have integrity, brains and the ability to assess a situation and make correct decisions. 
And Three, someone who care for his people. Who doesn't turn a blind eye to what happen around him.


I hope the next President will change the conditions in this country to make it a business-friendly environment that will help to create jobs, bring manufacturing back to Indonesia, and make Indonesia energy-independent. And most important, bring no more corruption in Indonesia.

Minggu, 04 Mei 2014

Testing Software dengan AutoIT




Testing software / pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan spesifikasi, desain dan pengkodean.
Meningkatnya visibilitas (kemampuan) perangkat lunak sebagai suatu elemen sistem dan “biaya” yang muncul akibat kegagalan perangkat lunak, memotivasi dilakukannya perencanaan yang baik melalui pengujian yang teliti. 


Definisi Testing Software  
menurut para ahli antara lain :
A.  Menurut Myers (1979)
Proses menjalankan program dengan maksud menemukan kesalahan.
B. Menurut IEEE (1990)
  • Proses sistem operasi atau komponen menurut kondisi tertentu, pengamatan atau pencatatan hasil dan mengevaluasi beberapa aspek sistem atau komponen.
  • Proses analisis item PL untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan yang diinginkan dan mengevaluasi fitur item PL
C. Definisi lanjut
Proses formal yang ditentukan oleh tim pengujian yang meliputi unit PL, beberapa unit PL terintegrasi atau seluruh package PL yang ditentukan oleh program yang berjalan di komputer. Seluruh tes saling terkait dan adanya prosedur pengujian dan kasus pengujian.

Tujuan Testing Software
a.) Tujuan langsung
  • Identifikasi dan menemukan beberapa kesalahan yang mungkin ada dalam PL yang diuji
  •  Setelah PL dibetulkan, diidentifikasi lagi kesalahan dan dites ulang untuk menjamin kualitas level penerimaan
  •  Membentuk tes yang efisien dan efektif dengan anggaran dan jadwal yang terbatas
b.) Tujuan tidak langsung
  • Mengumpulkan daftar kesalahan untuk digunakan dalam daftar pencegahan kesalahan (tindakan corrective dan preventive)

Dan berikut ini adalah salah satu aplikasi yang digunakan untuk melakukan testing software, yaitu AutolT.
awalnya aplikasi (atau lebih tepatnya bahasa program) dibuat oleh Bapak Jonathan Bennet pada tahun 1998 yang saat itu sedang dalam proyek automated windows NT4 di sebuah perusahaan di Inggris (UK). Ia berfikir bahwa Scripit yang ada (pada waktu itu) bagus tapi tidak dapat diandalkan, karena kecepatan eksekusi dan tidak adanya kontrol key untuk menunda antara ketikan otomatis pada keyboard. masalah lainnya adalah tidak adanya kunci yang menetukan direktori aktif ketika file dieksekusi. Lalu pada Natal ditahun yang sama Jon mencoba membuat bahasa yang menggunakan C dalam pengembanganya. dan jadilah AutoIT ini.

AutoIT adalah interpreter yang freeware, merupakan alternatif dari ScriptIt yang merupakan bawaan dari Windows NT. ScriptIT digunakan untuk membuat script batch yang digunakan untuk mengotomatisasi pekerjaan administrator di lingkungan Windows NT.
Prinsip kerja dari ScriptIT dan AutoIT sangat sederhana. Kita cukup menuliskan urutan pekerjaan pada saat melakukan uji pada suatu program. Pertama kali jalankan aplikasi, kemudian setelah aplikasi ditampilkan, maka lakukan pemasukan data, setelah itu tekan kunci <enter> atau <tab>, terus sampai dengan selesai. Langkah-langkah pengujian program cukup dituliskan ke dalam file teks. Tentu saja sebelumnya kita harus menjalankan program aplikasi, kemudian setiap langkahnya kita tuliskan ke dalam notepad.
Setelah kita memiliki file yang berisi script untuk menjalankan program tersebut. Hal yang harus dilakukan adalah memerintahkan AutoIT untuk menjalankan file script tersebut. Dan taraaa~, komputer langsung menjalankan semua urutan perintah tersebut.
AutoIT merupakan software yang khusus dikembangkan untuk melakukan otomasi. Tetapi penggunaannya bisa dikembangkan untuk membuat program yang digunakan untuk melakukan pengujian software yang diotomasi. Penguji tidak perlu lagi melakukan proses pengujian secara manual, dengan menjalankan program, memasukkan data, klik tombol a, tombol b, klik menu a, atau menu b. Semuanya bisa dimasukkan ke dalam file. Penguji bisa juga melakukan penjadwalan kepada komputer, untuk menjalankan file script yang berisi urutan kita melakukan pengujian program.

beberapa fitur dari Autoit ini adalah :
  • mudah dipelajari karena sintaksnya yang menyerupai BASIC
  • dapat mensimulasi ketikan dan pergerakan mouse.
  • dapat memanipulasi windows (jendela kerja) dan proses.
  • dapat berinteraksi dengan semua standart kontrol windows (seperti WIN + R, WIN + D, dll)
  • skrip yang telah jadi dapat dikompile menjadi file executable yang berdiri sendiri (standalone)
  • dapat digunakan untuk menghasilkan GUI
  • support COM
  • dapat memanggil fungsi dari DLL dan WINDOWS API secara langsung.
  • dapat bekerja pada windows jenis apapun.
  • bekerja pada UAC vista.

Source : http://farindiya.wordpress.com/2010/09/16/mengenal-autoit-komputer-bisa-ngetik-sendiri-loh/
http://pyia.wordpress.com/

Jumat, 02 Mei 2014

COCOMO

COCOMO merupakan singkatan dari Constructive Cost Model yaitu algortima model estimasi biaya perangkat lunak yang dikembangkan dan diterbitkan oleh Barry Boehm. Cocomo merupakan sebuah model – model untuk memperkirakan usaha, biaya dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat lunak.
COCOMO pertama kali diterbitkan pada tahun 1981 Barry Boehm W. ‘s Book rekayasa ekonomi Perangkat Lunak sebagai model untuk memperkirakan usaha, biaya, dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat lunak. Ini menarik pada studi dari 63 proyek di TRW Aerospace mana Barry Boehm adalah Direktur Riset dan Teknologi Perangkat Lunak pada tahun 1981. Penelitian ini memeriksa proyek-proyek ukuran mulai dari 2.000 sampai 100.000 baris kode , dan bahasa pemrograman mulai dari perakitan untuk PL / I . Proyek-proyek ini didasarkan pada model waterfall pengembangan perangkat lunak yang merupakan pengembangan software proses lazim pada tahun 1981.
Macam-macam COCOMO :
1. Basic COCOMO menghitung usaha pengembangan perangkat lunak (dan biaya) sebagai fungsi dari ukuran program yang. Ukuran Program dinyatakan dalam perkiraan ribuan baris kode sumber ( SLOC )
COCOMO berlaku untuk tiga kelas proyek perangkat lunak:
  • Proyek Organik – “kecil” tim dengan “baik” pengalaman bekerja dengan “kurang kaku” persyaratan
  • Proyek semi-terpisah – “menengah” tim dengan pengalaman bekerja dicampur dengan campuran kaku dan kurang dari kebutuhan kaku
  • Proyek tertanam – dikembangkan dalam satu set “ketat” kendala. Hal ini juga kombinasi proyek organik dan semi-terpisah. ( Hardware, software, operasional ).
2. Medium COCOMO menghitung usaha pengembangan perangkat lunak sebagai fungsi dari ukuran program yang dan satu set “driver biaya” yang mencakup penilaian subjektif dari produk, perangkat keras, personil dan atribut proyek. Ekstensi ini mempertimbangkan satu set empat “driver biaya”, masing-masing dengan sejumlah atribut anak.
3. Detail COCOMO menggabungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian dampak cost driver di setiap langkah (analisis, desain, dll) dari proses rekayasa perangkat lunak.
Model rinci menggunakan pengganda usaha yang berbeda untuk setiap cost driver atribut. Ini Tahap pengganda upaya Sensitif masing-masing untuk menentukan jumlah usaha yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tahap.
Dalam rinci COCOMO, upaya dihitung sebagai fungsi dari ukuran program yang dan satu set driver biaya yang diberikan sesuai dengan setiap fase siklus hidup perangkat lunak.
Sebuah jadwal proyek rinci tidak pernah statis.
Kelima fase rinci COCOMO adalah :
  • rencana dan kebutuhan.
  • desain sistem.
  • desain rinci.
  • kode modul dan uji.
  • integrasi dan pengujian.

sumber : http://balakenam.wordpress.com/2013/04/12/cocomo-dan-sebutkan-jenis-jenisnya/

Kriteria Manager Yang Baik



Manager itu orang yang seperti apa sih?  Dan bagaimana dengan tugasnya?
Yang dimaksud dengan manager adalah orang atau seseorang yang harus mampu membuat orang-orang dalam organisasi yang berbagai karakteristik, latar belakang budaya, akan tetapi memiliki ciri yang sesuai dengan tujuan (goals) dan teknologi (technology).
Dan tugas seorang manager adalah bagaimana mengintegrasikan berbagai macam variabel (karakteristik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang sama dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian.
Adapun mekanisme yang diperlukan untuk menyatukan variabel diatas adalah sebagai berikut:
  • Pengarahan (direction) yang mencakup pembuatan keputusan, kebijaksanaan, supervisi, dan lain-lain.
  • Rancangan organisasi dan pekerjaan.
  • Seleksi, pelatihan, penilaian, dan pengembangan.
  • Sistem komunikasi dan pengendalian.
  • Sistem reward.
Hal tersebut memang tidak mengherankan karena posisi Manajer Proyek memegang peranan kritis dalam keberhasilan sebuah proyek terutama di bidang teknologi informasi. Berikut ini kualifikasi teknis maupun nonteknis yang harus dipenuhi seorang Manajer Proyek yang saya sarikan dari IT Project Management Handbook.
Setidaknya ada 3 (tiga) karakteristik yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kualifikasi seseorang untuk menjadi Manajer Proyek yaitu:
  • Karakter Pribadinya
  • Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
  • Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin
Karakter Pribadinya
  1. Memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai teknis pekerjaan dari proyek yang dikelola olehnya.
  2. Mampu bertindak sebagai seorang pengambil keputusan yang handal dan bertanggung jawab.
  3. Memiliki integritas diri yang baik namun tetap mampu menghadirkan suasana yang mendukung di lingkungan tempat dia bekerja.
  4. Asertif
  5. Memiliki pengalaman dan keahlian yang memadai dalam mengelola waktu dan manusia.
Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
  1. Memiliki komitmen yang kuat dalam meraih tujuan dan keberhasilan proyek dalam jadwal, anggaran dan prosedur yang dibuat.
  2. Pelaksanakan seluruh proses pengembangan proyek IT sesuai dengan anggaran dan waktu yang dapat memuaskan para pengguna/klien.
  3. Pernah terlibat dalam proyek yang sejenis.
  4. Mampu mengendalikan hasil-hasil proyek dengan melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja yang disesuaikan dengan standar dan tujuan yang ingin dicapai dari proyek yang dilaksanakan.
  5. Membuat dan melakukan rencana darurat untuk mengantisipasi hal-hal maupun masalah tak terduga.
  6. Membuat dan menerapkan keputusan terkait dengan perencanaan.
  7. Memiliki kemauan untuk mendefinisikan ulang tujuan, tanggung jawab dan jadwal selama hal tersebut ditujukan untuk mengembalikan arah tujuan dari pelaksanaan proyek jika terjadi jadwal maupun anggaran yang meleset.
  8. Membangun dan menyesuaikan kegiatan dengan prioritas yang ada serta tenggat waktu yang ditentukan sebelumnya.
  9. Memiliki kematangan yang tinggi dalam perencanaan yang baik dalam upaya mengurangi tekanan dan stres sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja tim.
  10. Mampu membuat perencanaan dalam jangka panjang dan jangka pendek.
Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin
  1. Memiliki kemampuan dan keahlian berkomunikasi serta manajerial.
  2. Mampu menyusun rencana, mengorganisasi, memimpin, memotivasi serta mendelegasikan tugas secara bertanggung jawab kepada setiap anggota tim.
  3. Menghormati para anggota tim kerjanya serta mendapat kepercayaan dan penghormatan dari mereka.
  4. Berbagi sukses dengan seluruh anggota tim.
  5. Mampu menempatkan orang yang tepat di posisi yang sesuai.
  6. Memberikan apresiasi yang baik kepada para anggota tim yang bekerja dengan baik.
  7. Mampu mempengaruhi pihak-pihak lain yang terkait dengan proyek yang dipimpinnya untuk menerima pendapat-pendapatnya serta melaksanakan rencana-rencana yang disusunnya.
  8. Mendelegasikan tugas-tugas namun tetap melakukan pengendalian melekat.
  9. Memiliki kepercayaan yang tinggi kepada para profesional terlatih untuk menerima pekerjaan-pekerjaan yang didelegasikan darinya.
  10. Menjadikan dirinya sebagai bagian yang terintegrasi dengan tim yang dipimpinnya.
  11. Mampu membangun kedisiplinan secara struktural.
  12. Mampu mengidentifikasi kelebihan-kelebihan dari masing-masing anggota tim serta memanfaatkannya sebagai kekuatan individual.
  13. Mendayagunakan setiap elemen pekerjaan untuk menstimulasi rasa hormat dari para personil yang terlibat dan mengembangkan sisi profesionalisme mereka.
  14. Menyediakan sedikit waktu untuk menerima setiap ide yang dapat meningkatkan kematangan serta pengembangan dirinya.
  15. Selalu terbuka atas hal-hal yang mendorong kemajuan.
  16. Memahami secara menyeluruh para anggota tim yang dipimpinnya dan mengembangkan komunikasi efektif di dalamnya.

sumber :
 http://saiiamilla.wordpress.com/2011/05/13/kriteria-manager-proyek-yang-baik/

Dianjurkan menggunakan software open source dalam membuat aplikasi



Kenapa sih dianjurkan menggunakan software open source untuk membuat aplikasi?

Sebelumnya kita harus tahu dulu, apa itu open source alias free software itu??

Menurut David Wheeler , secara umum program yang dinamakan free software (perangkat lunak bebas) atau open source software (perangkat lunak sumber terbuka) adalah program yang lisensinya memberi kebebasan kepada pengguna menjalankan program untuk apa saja, mempelajari dan memodifikasi program, dan mendistribusikan penggandaan program asli atau yang sudah dimodifikasi tanpa harus membayar royalti kepada pengembang sebelumnya. 

Jadi software open source atau istilahnya FOSS (Free/Open Source Software) ini adalah software yang gratis, tapi apakah selalu free?

Mitos terkenal di seputar FOSS adalah selalu gratis, yang artinya tidak ada biaya sama sekali. Ini benar hanya untuk tingkatan tertentu, misalnya tidak perlu biaya izin untuk mendownload atau menggandakan, misalnya iso CD IGOS Nusantara atau Fedora. Mitos itu tidak benar untuk aplikasi FOSS yang membutuhkan biaya dalam pengemasan, instalasi, support, pelatihan, dan lain­lain. Banyak distro Linux seperti Red Hat, SUSE, Mandriva, Debian, Ubuntu, dan lain-­lain dapat diperoleh tanpa biaya lisensi untuk mendownload­nya melalui internet. Dalam hal ada biaya lisensi, hampir semua biaya lisensi aplikasi FOSS lebih murah dibandingkan lisensi perangkat lunak proprietary. Namun, biaya penggunaan FOSS tidak hanya biaya pemaketan atau infrastruktur. Ada juga biaya personal, biaya perangkat keras, biaya yang hilang (opportunity costs) misalnya karena peralihan, dan biaya pelatihan.



Jadi kenapa dianjurkan menggunakan FOSS dalam membuat aplikasi adalah di samping rendahnya biaya, beberapa alasan lainnya antara lain:

● Keamanan (Security)
● Ketersediaan/Kestabilan (Realibility/Stability)
● Standar terbuka dan tidak tergantung vendor
● Mengurangi ketergantungan terhadap impor
● Meningkatkan kemampuan mengembangkan perangkat lunak lokal
● Pembajakan, HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) dan WTO (World Trade Organization)
● Bahasa dan budaya lokal (localization)

Pembuatan aplikasi dengan software opensource sangat dianjurkan dikarenakan kita dapat men-share source codenya sehingga orang lain bebas untuk mengembangkan source kode tersebut. Dan hal yang paling penting software yang kita gunakan untuk membuat aplikasi didapatkan secara gratis. Sehingga setiap orang dapat mencoba untuk mengembangkan source kode yang sudah kita buat.
Untuk akses yang digunakan untuk mendapatkan software opensource sangatlah mudah. Media utama yang digunakan adalah internet. Internet untuk saat ini sudah tersebar luas hingga ke plosok. Sehingga para programer yang berada di plosok pun dapat mendapatkan source kode dan softwarenya dengan sangat mudah. Namun dari semua kelebihan yang sudah saya sebutkan diatas tentu masih ada kekurangan yang dimiliki untuk pembuatan aplikasi dengan software open source. 

Namun tiap software memiliki kekurangan, baik software dengan lisensi berbayar maupun software Open Source yang lisensinya gratis. Berikut beberapa kekurangan dari software Open Source :

● Tidak ada garansi dari pengembangan
● Masalah yang berhubungan dengan intelektual property
● Kesulitan dalam mengetahui status project
● Support berbayar dan langka
● Versi Beta, Stabil dan Tidak Stabil
● Kerja komunitas bukan professional
● Limitasi modifikasi oleh orang-orang tertentu yang membuat atau memodifikasi sebelumnya.
● Untuk beberapa platform, contohnya JAVA yang memiliki prinsip “write once, run anywhere”, akan tetapi ada beberapa hal dari JAVA yang tidak compatible dengan platform lainnya. Contohnya J2SE yang SWT – AWT bridgenya belum bisa dijalankan di platform Mac OS.

● Open Source digunakan secara sharing, dapat menimbulkan resiko kurangnya diferensiasi antara satu software dengan yang lain, apabila kebetulan menggunakan beberapa Open Source yang sama.


sumber : http://lisda-ug.blogspot.com/2012/04/kenapa-anda-dianjurkan-menggunakan.html
http://alvinjunizar.blogspot.com/2013/04/kenapa-anda-dianjurkan-menggunakan.html
 

CHEER UP!! がんばって~ Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal