Testing software / pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan spesifikasi, desain dan pengkodean.
Meningkatnya visibilitas (kemampuan) perangkat lunak sebagai suatu elemen sistem dan “biaya” yang muncul akibat kegagalan perangkat lunak, memotivasi dilakukannya perencanaan yang baik melalui pengujian yang teliti.
Definisi Testing Software
menurut para ahli antara lain :
A. Menurut Myers (1979)
Proses menjalankan program dengan maksud menemukan kesalahan.
B. Menurut IEEE (1990)
- Proses sistem operasi atau komponen menurut kondisi tertentu, pengamatan atau pencatatan hasil dan mengevaluasi beberapa aspek sistem atau komponen.
- Proses analisis item PL untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan yang diinginkan dan mengevaluasi fitur item PL
C. Definisi lanjut
Proses formal yang ditentukan oleh tim pengujian yang meliputi unit PL, beberapa unit PL terintegrasi atau seluruh package PL yang ditentukan oleh program yang berjalan di komputer. Seluruh tes saling terkait dan adanya prosedur pengujian dan kasus pengujian.
Tujuan Testing Software
a.) Tujuan langsung
- Identifikasi dan menemukan beberapa kesalahan yang mungkin ada dalam PL yang diuji
- Setelah PL dibetulkan, diidentifikasi lagi kesalahan dan dites ulang untuk menjamin kualitas level penerimaan
- Membentuk tes yang efisien dan efektif dengan anggaran dan jadwal yang terbatas
b.) Tujuan tidak langsung
- Mengumpulkan daftar kesalahan untuk digunakan dalam daftar pencegahan kesalahan (tindakan corrective dan preventive)
Dan berikut ini adalah salah satu aplikasi yang digunakan untuk melakukan testing software, yaitu AutolT.
awalnya aplikasi (atau lebih tepatnya bahasa program) dibuat oleh Bapak Jonathan Bennet pada tahun 1998 yang saat itu sedang dalam proyek automated windows NT4 di sebuah perusahaan di Inggris (UK). Ia berfikir bahwa Scripit yang ada (pada waktu itu) bagus tapi tidak dapat diandalkan, karena kecepatan eksekusi dan tidak adanya kontrol key untuk menunda antara ketikan otomatis pada keyboard. masalah lainnya adalah tidak adanya kunci yang menetukan direktori aktif ketika file dieksekusi. Lalu pada Natal ditahun yang sama Jon mencoba membuat bahasa yang menggunakan C dalam pengembanganya. dan jadilah AutoIT ini.
AutoIT adalah interpreter yang freeware, merupakan alternatif dari ScriptIt yang merupakan bawaan dari Windows NT. ScriptIT digunakan untuk membuat script batch yang digunakan untuk mengotomatisasi pekerjaan administrator di lingkungan Windows NT.
Prinsip kerja dari ScriptIT dan AutoIT sangat sederhana. Kita cukup menuliskan urutan pekerjaan pada saat melakukan uji pada suatu program. Pertama kali jalankan aplikasi, kemudian setelah aplikasi ditampilkan, maka lakukan pemasukan data, setelah itu tekan kunci <enter> atau <tab>, terus sampai dengan selesai. Langkah-langkah pengujian program cukup dituliskan ke dalam file teks. Tentu saja sebelumnya kita harus menjalankan program aplikasi, kemudian setiap langkahnya kita tuliskan ke dalam notepad.
Setelah kita memiliki file yang berisi script untuk menjalankan program tersebut. Hal yang harus dilakukan adalah memerintahkan AutoIT untuk menjalankan file script tersebut. Dan taraaa~, komputer langsung menjalankan semua urutan perintah tersebut.
AutoIT merupakan software yang khusus dikembangkan untuk melakukan otomasi. Tetapi penggunaannya bisa dikembangkan untuk membuat program yang digunakan untuk melakukan pengujian software yang diotomasi. Penguji tidak perlu lagi melakukan proses pengujian secara manual, dengan menjalankan program, memasukkan data, klik tombol a, tombol b, klik menu a, atau menu b. Semuanya bisa dimasukkan ke dalam file. Penguji bisa juga melakukan penjadwalan kepada komputer, untuk menjalankan file script yang berisi urutan kita melakukan pengujian program.
beberapa fitur dari Autoit ini adalah :
- mudah dipelajari karena sintaksnya yang menyerupai BASIC
- dapat mensimulasi ketikan dan pergerakan mouse.
- dapat memanipulasi windows (jendela kerja) dan proses.
- dapat berinteraksi dengan semua standart kontrol windows (seperti WIN + R, WIN + D, dll)
- skrip yang telah jadi dapat dikompile menjadi file executable yang berdiri sendiri (standalone)
- dapat digunakan untuk menghasilkan GUI
- support COM
- dapat memanggil fungsi dari DLL dan WINDOWS API secara langsung.
- dapat bekerja pada windows jenis apapun.
- bekerja pada UAC vista.
Source : http://farindiya.wordpress.com/2010/09/16/mengenal-autoit-komputer-bisa-ngetik-sendiri-loh/
http://pyia.wordpress.com/
0 komentar on "Testing Software dengan AutoIT"
Posting Komentar