Jumat, 11 November 2011

MENIKMATI "RIBETNYA" BUANG SAMPAH DI JEPANG

Diposting oleh Fildzah Zhafrina di 21.00
Tau 'gak? Salah satu keribetan yang harus dialami saat kita tinggal di Jepang adalah membuah sampah! Wah, kok bisa?
Soalnya, masalah sampah ini bisa dibilang selalu menjadi polemik, terutama bagi warga negara asing karena ketidaktahuan atau ketidakketerbiasaan dengan peraturan yang ada. Warga Jepang sendiri bisa dibilang super cerewet untuk urusan buang membuang ini.

Jenis Sampah

sampah petto botoru (pet bottle).
Hal yang paling mendasar dari proses membuang sampah adalah memilah sampah (bunbetsu) berdasarkan jenisnya. Tentunya buat kita pasti repot banget pada awalnya. Belum lagi kita harus membeli dua jenis kantong plastik sampah, karena tidak boleh memakai sembarang kantong. Duuh.. repotnya...
Dua kantong plastik tersebut berwarna hijau untuk sampah yang masih bisa diolah secara alami / organik (moerugomi) dan warna putih untuk sampah yang tidak bisa diolah secara alami / anorganik (moenaigomi). Tapi, dua warna ini tidak berlaku di semua wilayah lho... Setiap wilayah memiliki warna tersendiri untuk membedakan kedua jenis sampah tersebut.
Dan hal itu berarti, kantong sampah yang dibeli di wilayah Iwata, sudah pasti tidak akan bisa dipakai di wilayah Tokyo. Jadi berhati-hati yaa...
Dan kantong sampah ini dijual secara bebas di supermarket dalam berbagai macam ukuran. Ada yang kecil, sedang, besar dan dengan desain yang berbeda tergantung kota.
Dua jenis sampah yang telah aku sebutin di atas kemudian di bagi lagi dalam beberapa jenis. Jangan sampai salah ya, malu kan ntar ditegur terus di omelin. Walau kita juga 'gak ngerti, ngomong apaan sih?? Hahaha..

Kembali ke jenis-jenis sampah itu, Moerugomi ; terdiri dari sampah rumah tangga, seperti sampah dapur, foto-foto, pampers, potongan kayu, dan bantal. Khusus untuk sampah dapur (sampah makanan, kulit buah, dll) terlebih dahulu harus dibuang dulu airnya alias di peras, baru dimasukkan ke dalam kantong sampah.

Moenaigomi, terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
  1. Sampah kaleng. Seperti kaleng minuman, makanan kaleng, dan kaleng spray.
  2. Botol minuman. Seperti botol plastik minuman, botol kaca yang dipisahkan berdasarkan warna, putih, coklat dan lain sebagainya.
  3. Botol minyak goreng.
  4. Wadah yang terbuat dari plastik. Seperti cup bekas mie instan, tutup botol plastik, botol shampo, dll.
  5. Benda-benda yang mengandung unsur besi dan alat-alat elektronik skala kecil, seperti panci, hairdryer, karpet listrik, kipas angin, jam, dll.
  6. Benda-benda yang mengandung unsur kimia, seperti baterai, lampu, termometer, dll.
  7. sampah kertas, terdiri dari majalah, koran, komik, dan kardus. Dan diusahakan agar sampah-sampah jenis ini terlebih dahulu diikat dengan tali agar rapih.
  8. Benda plastik Olahan. Seperti mainan yang terbuat dari plastik, kotak cd, ember, sikat gigi, pemantik api, dll. Jika ada sampah pemantik api, dianjurkan untuk membuang sisa gas yang tersisa untuk mencegah terjadinya kebakaran.
  9. Benda kaca olahan. Seperti cawan, gelas, lampu, botol kosmetik, dll. Nah... ada catatan tersendiri buat sampah jenis ini. Kalau kita ingin membuang sampah pecahan kaca, diharuskan untuk di bungkus terlebih dahulu dengan kertas dan menuliskan kata "kiken (bahaya)" di permukaannya.
Variasi kantung sampah untuk berbagai jenis sampah.

Jadwal Membuang Sampah


Nah... Sekarang kita akan membicarakan tentang jadwal membuang sampah. Hati-hati! Jangan sampai salah hari membuang lho~ Bisa-bisa sampah itu tidak akan diangkut dan akan ditempel kertas berisikan pemberitahuan keras, bahwa sampah ini telah melanggar peraturan (^_^;)
barang-barang yang dijual di recycle shop
Jika wilayah tempat tinggal kita mewajibkan untuk menuliskan nama dan alamat di kantong sampah, maka bisa dipastikan sampah yang salah hari itu akan nongkrong dengan manisnya di depan rumah elu elu pada sekalian.
Selain Moerugomi yang memiliki jadwal di buang seminggu dua kali, dan moenaigomi jenis plastik biasa yang memiliki jadwal buang seminggu satu kali, jenis-jenis sampah yang lain hanya memiliki jadwal buang-buang satu bulan satu kali. Moenaigomi jenis plastik biasa ini, biasanya berbentuk kantong plastik, tutup botol plastik, pokoknya yang biasa-biasa gitu deh.
recycle shop
Jika jadwal tersebut terlewatkan, bisa dipastikan kita harus menyimpan sampah tersebut selama satu bulan, sampai jadwal berikut tiba! Oh iya, setiap rumah atau apartement di wilayah Jepang, pasti akan menerima kalender jadwal pembuangan sampah. Sesuai dengan wilayah masing-masing dari perintah setempat yang dikirim via kantor pos tanpa dipungut biaya sama sekali, sebab sudah termasuk dalam pembayaran iuran sampah yang kita bayar sebulan sekali.


Sampah Khusus dan Cara Membuangnya

Ada beberapa hal lain yang masih berhubungan dengan sampah menyampah ini. Jenis sampah yang bisa dibuang secara gratis memiliki batasan. Untuk jenis sampah yang sudah aku sebutkan diatas tentu saja kita bisa membuangnya secara gratis.
 Lho, memangnya ada yang buang sampah harus bayar?? Ooh... ada dong...
Ada beberapa jenis sampah yang menuntut kita mengeluarkan uang jika ingin membuangnya. Nah seperti apa yang butuh uang itu??
Jenis sampah seperti lemari, meja, kursi, TV, komputer, AC,kulkas, microwave, dll, yang sudah jelas hukum nya tidak bisa dibuang ditempat biasa. Jika kita ingin membuang benda-benda seperti itu, kita harus melihat kembali jadwal pembuangan sampah barang besar yang telah diberikan pemerintah setempat. Dan, tentunya kita harus membeli semacam kupon, dengan harga bervariasi sesuai dengan jenis sampah besar yang ingin kita buang, lalu kupon itu harus kita tempel ke objek (sampah), sebagai bukti kita membuang sampah secara legal.

tempat sampah untuk kertas, gelas kaca, dan botol plastik (dari kiri-kanan).
Selain cara membeli kupon, kita juga bisa "membuang" sampah jenis ini ke toko barang bekas (chuuko). Karena pengolahan jenis ini membutuhkan biaya tersendiri, biasanya penduduk lebih memilih untuk menjual barang-barang tersebut ke chuuko Walaupun kadang-kadang tidak akan ada uang yang diterima alias zero-en atau gratis, tapi kebanyakan penduduk tidak keberatan. Ini lebih baik daripada harus membeli kupon, kan?

Tapi, ada juga "kasus" di mana justru kita harus membayar ke chuuko, atau sebaliknya, kita malah dibayar oleh chuuko. Lain halnya, jika kita membeli barang elektronik baru di toko, misalnya TV, biasanya pihak toko akan menanyakan apakah TV lama sudah tidak terpakai? Kalau tidak terpakai, mereka akan megambilnya dengan GRATIS!
 Lho, enak di mereka dongg??! Eitss... Jangan salah...
Kalau kita tidak membeli apapun dari toko tersebut dan ingn membuang (me-recycle) barang elektronik yang kita miliki ke toko mereka, biasanya akan dikenakan biaya bervariasi, mulai dari 1000 Yen, tergantung dari jenis dan ukuran benda kita.
Karna itu, penduduk setempat yang malas berurusan dengan biaya-biaya seperti ini, lebih memilih untuk membuang sampah-sampah besar sesuka hati mereka. Kadang mereka membuang ke laut, ke gunung, atau di pinggir  jalanan yang sepi. Ck ck ck... 'gak nyangka ya ada juga yang bandel...hha
bersih banget walau di lorng sekali pun.
Tidak terlihat sampah sedikitpun...


Tapi, walau ada juga yang bandel, yang mematuhi aturan lebih banyak. Sehingga Jepang tetap terlihat bersih dan rapi. Dan bukannya nggak mungkin Indonesia juga bisa bersih dan rapi, 'kan sudah ada contohnya di negara lain (^w^).

Makanya, yuuuks kita lakukan yang bisa kita lakukan untuk urusan sampah ini, dimulai dari memilah moerugomi dan moenaigomi, Ayo Indonesia BISAAA! \(^0^)/

2 komentar on "MENIKMATI "RIBETNYA" BUANG SAMPAH DI JEPANG"

Ayurian Meriandini on 15 Januari 2014 pukul 15.19 mengatakan...

wah, andai Indonesia bisa buang sampah kayak di Jepang ^^

selimut on 2 Februari 2016 pukul 03.16 mengatakan...

ribet banget gan, tp ini juga yg menumbuhkan budaya disiplin terkait sampah. Kalo di Indonesia mah tinggal buang aja di mana anda suka.

Jumat, 11 November 2011

MENIKMATI "RIBETNYA" BUANG SAMPAH DI JEPANG

Tau 'gak? Salah satu keribetan yang harus dialami saat kita tinggal di Jepang adalah membuah sampah! Wah, kok bisa?
Soalnya, masalah sampah ini bisa dibilang selalu menjadi polemik, terutama bagi warga negara asing karena ketidaktahuan atau ketidakketerbiasaan dengan peraturan yang ada. Warga Jepang sendiri bisa dibilang super cerewet untuk urusan buang membuang ini.

Jenis Sampah

sampah petto botoru (pet bottle).
Hal yang paling mendasar dari proses membuang sampah adalah memilah sampah (bunbetsu) berdasarkan jenisnya. Tentunya buat kita pasti repot banget pada awalnya. Belum lagi kita harus membeli dua jenis kantong plastik sampah, karena tidak boleh memakai sembarang kantong. Duuh.. repotnya...
Dua kantong plastik tersebut berwarna hijau untuk sampah yang masih bisa diolah secara alami / organik (moerugomi) dan warna putih untuk sampah yang tidak bisa diolah secara alami / anorganik (moenaigomi). Tapi, dua warna ini tidak berlaku di semua wilayah lho... Setiap wilayah memiliki warna tersendiri untuk membedakan kedua jenis sampah tersebut.
Dan hal itu berarti, kantong sampah yang dibeli di wilayah Iwata, sudah pasti tidak akan bisa dipakai di wilayah Tokyo. Jadi berhati-hati yaa...
Dan kantong sampah ini dijual secara bebas di supermarket dalam berbagai macam ukuran. Ada yang kecil, sedang, besar dan dengan desain yang berbeda tergantung kota.
Dua jenis sampah yang telah aku sebutin di atas kemudian di bagi lagi dalam beberapa jenis. Jangan sampai salah ya, malu kan ntar ditegur terus di omelin. Walau kita juga 'gak ngerti, ngomong apaan sih?? Hahaha..

Kembali ke jenis-jenis sampah itu, Moerugomi ; terdiri dari sampah rumah tangga, seperti sampah dapur, foto-foto, pampers, potongan kayu, dan bantal. Khusus untuk sampah dapur (sampah makanan, kulit buah, dll) terlebih dahulu harus dibuang dulu airnya alias di peras, baru dimasukkan ke dalam kantong sampah.

Moenaigomi, terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
  1. Sampah kaleng. Seperti kaleng minuman, makanan kaleng, dan kaleng spray.
  2. Botol minuman. Seperti botol plastik minuman, botol kaca yang dipisahkan berdasarkan warna, putih, coklat dan lain sebagainya.
  3. Botol minyak goreng.
  4. Wadah yang terbuat dari plastik. Seperti cup bekas mie instan, tutup botol plastik, botol shampo, dll.
  5. Benda-benda yang mengandung unsur besi dan alat-alat elektronik skala kecil, seperti panci, hairdryer, karpet listrik, kipas angin, jam, dll.
  6. Benda-benda yang mengandung unsur kimia, seperti baterai, lampu, termometer, dll.
  7. sampah kertas, terdiri dari majalah, koran, komik, dan kardus. Dan diusahakan agar sampah-sampah jenis ini terlebih dahulu diikat dengan tali agar rapih.
  8. Benda plastik Olahan. Seperti mainan yang terbuat dari plastik, kotak cd, ember, sikat gigi, pemantik api, dll. Jika ada sampah pemantik api, dianjurkan untuk membuang sisa gas yang tersisa untuk mencegah terjadinya kebakaran.
  9. Benda kaca olahan. Seperti cawan, gelas, lampu, botol kosmetik, dll. Nah... ada catatan tersendiri buat sampah jenis ini. Kalau kita ingin membuang sampah pecahan kaca, diharuskan untuk di bungkus terlebih dahulu dengan kertas dan menuliskan kata "kiken (bahaya)" di permukaannya.
Variasi kantung sampah untuk berbagai jenis sampah.

Jadwal Membuang Sampah


Nah... Sekarang kita akan membicarakan tentang jadwal membuang sampah. Hati-hati! Jangan sampai salah hari membuang lho~ Bisa-bisa sampah itu tidak akan diangkut dan akan ditempel kertas berisikan pemberitahuan keras, bahwa sampah ini telah melanggar peraturan (^_^;)
barang-barang yang dijual di recycle shop
Jika wilayah tempat tinggal kita mewajibkan untuk menuliskan nama dan alamat di kantong sampah, maka bisa dipastikan sampah yang salah hari itu akan nongkrong dengan manisnya di depan rumah elu elu pada sekalian.
Selain Moerugomi yang memiliki jadwal di buang seminggu dua kali, dan moenaigomi jenis plastik biasa yang memiliki jadwal buang seminggu satu kali, jenis-jenis sampah yang lain hanya memiliki jadwal buang-buang satu bulan satu kali. Moenaigomi jenis plastik biasa ini, biasanya berbentuk kantong plastik, tutup botol plastik, pokoknya yang biasa-biasa gitu deh.
recycle shop
Jika jadwal tersebut terlewatkan, bisa dipastikan kita harus menyimpan sampah tersebut selama satu bulan, sampai jadwal berikut tiba! Oh iya, setiap rumah atau apartement di wilayah Jepang, pasti akan menerima kalender jadwal pembuangan sampah. Sesuai dengan wilayah masing-masing dari perintah setempat yang dikirim via kantor pos tanpa dipungut biaya sama sekali, sebab sudah termasuk dalam pembayaran iuran sampah yang kita bayar sebulan sekali.


Sampah Khusus dan Cara Membuangnya

Ada beberapa hal lain yang masih berhubungan dengan sampah menyampah ini. Jenis sampah yang bisa dibuang secara gratis memiliki batasan. Untuk jenis sampah yang sudah aku sebutkan diatas tentu saja kita bisa membuangnya secara gratis.
 Lho, memangnya ada yang buang sampah harus bayar?? Ooh... ada dong...
Ada beberapa jenis sampah yang menuntut kita mengeluarkan uang jika ingin membuangnya. Nah seperti apa yang butuh uang itu??
Jenis sampah seperti lemari, meja, kursi, TV, komputer, AC,kulkas, microwave, dll, yang sudah jelas hukum nya tidak bisa dibuang ditempat biasa. Jika kita ingin membuang benda-benda seperti itu, kita harus melihat kembali jadwal pembuangan sampah barang besar yang telah diberikan pemerintah setempat. Dan, tentunya kita harus membeli semacam kupon, dengan harga bervariasi sesuai dengan jenis sampah besar yang ingin kita buang, lalu kupon itu harus kita tempel ke objek (sampah), sebagai bukti kita membuang sampah secara legal.

tempat sampah untuk kertas, gelas kaca, dan botol plastik (dari kiri-kanan).
Selain cara membeli kupon, kita juga bisa "membuang" sampah jenis ini ke toko barang bekas (chuuko). Karena pengolahan jenis ini membutuhkan biaya tersendiri, biasanya penduduk lebih memilih untuk menjual barang-barang tersebut ke chuuko Walaupun kadang-kadang tidak akan ada uang yang diterima alias zero-en atau gratis, tapi kebanyakan penduduk tidak keberatan. Ini lebih baik daripada harus membeli kupon, kan?

Tapi, ada juga "kasus" di mana justru kita harus membayar ke chuuko, atau sebaliknya, kita malah dibayar oleh chuuko. Lain halnya, jika kita membeli barang elektronik baru di toko, misalnya TV, biasanya pihak toko akan menanyakan apakah TV lama sudah tidak terpakai? Kalau tidak terpakai, mereka akan megambilnya dengan GRATIS!
 Lho, enak di mereka dongg??! Eitss... Jangan salah...
Kalau kita tidak membeli apapun dari toko tersebut dan ingn membuang (me-recycle) barang elektronik yang kita miliki ke toko mereka, biasanya akan dikenakan biaya bervariasi, mulai dari 1000 Yen, tergantung dari jenis dan ukuran benda kita.
Karna itu, penduduk setempat yang malas berurusan dengan biaya-biaya seperti ini, lebih memilih untuk membuang sampah-sampah besar sesuka hati mereka. Kadang mereka membuang ke laut, ke gunung, atau di pinggir  jalanan yang sepi. Ck ck ck... 'gak nyangka ya ada juga yang bandel...hha
bersih banget walau di lorng sekali pun.
Tidak terlihat sampah sedikitpun...


Tapi, walau ada juga yang bandel, yang mematuhi aturan lebih banyak. Sehingga Jepang tetap terlihat bersih dan rapi. Dan bukannya nggak mungkin Indonesia juga bisa bersih dan rapi, 'kan sudah ada contohnya di negara lain (^w^).

Makanya, yuuuks kita lakukan yang bisa kita lakukan untuk urusan sampah ini, dimulai dari memilah moerugomi dan moenaigomi, Ayo Indonesia BISAAA! \(^0^)/

2 komentar:

Ayurian Meriandini mengatakan...

wah, andai Indonesia bisa buang sampah kayak di Jepang ^^

selimut mengatakan...

ribet banget gan, tp ini juga yg menumbuhkan budaya disiplin terkait sampah. Kalo di Indonesia mah tinggal buang aja di mana anda suka.

 

CHEER UP!! がんばって~ Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal